Indonesian

Jangan harap kita menemui dokumenter sejarah konvensional. Jangan harap kita akan menemui cerita panjang berupa kumpulan pengakuan para keluarga korban pembantaian 1965-1966 di Indonesia. "The Act of Killing" tidak akan menyajikan latar belakang yang umum seperti itu. Siap-siaplah untuk menyaksikan hal yang lebih dahsyat, lebih meyakinkan, lebih menganggu, lebih mengerikan, dan bahkan lebih memikat.

12 Juli 2013: Penggulingan Mubarak dan Morsi telah membuka periode baru dan penuh gejolak dalam revolusi Mesir. Ikhwanul Muslimin masih memiliki basis di masyarakat Mesir, di antara kaum borjuis kecil, di antara lapisan-lapisan yang paling abai dan terbelakang dari kaum tani dan lumpen proletar. Mereka bersikukuh untuk terus mempertahanan kekuasaan, namun berpuluh juta massa yang turun ke jalan untuk menggulingkan mereka juga sama bersikukuhnya agar Ikhwanul Muslimin tidak kembali berkuasa. Masa depan Revolusi Mesir akan ditentukan oleh hasil perjuangan ini.

Morsi telah jatuh. Gerakan luar biasa dari massa sekali lagi telah menunjukkan wajah asli rakyat Mesir ke seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Revolusi, yang bahkan banyak di antara kaum Kiri beranggapan bahwa revolusi sudah tidak ada lagi, ternyata masih memiliki cadangan-cadangan sosial yang sangat besar.

Rakyat Mesir kembali bangkit melawan kediktatoran, kemiskinan, dan korupsi. Kemarin, 30 Juni 2013, jutaan massa rakyat membanjiri jalanan di kota-kota besar dan kota-kota kecil, mulai dari area pedesaan Mesir atas hingga jantung industri Delta Sungai Nil dan di semua jalan di daerah utara. Muhammad Morsi dan Ikhwanul Muslimin, yang dulu dipuji Barat sebagai penyelamat kapitalisme Mesir kini benar-benar dilucuti oleh revolusi. Takdirnya kini berada di tangan gerakan yang memiliki setiap kesempatan untuk menyingkirkannya.

Pada 23 Maret 1931, seorang pemuda berusia 23 tahun, Bhagat Singh, ikon revolusioner legendaris dalam perjuangan kemerdekaan rakyat anak benua India (sebelum India dan Pakistan dipecah oleh Inggris – Ed.), dan kawan-kawan seperjuangannya, Sukhdev Thapar dan Shivaram Rajguru, digantung di penjara pusat di Lahore.

Berikut adalah wawancara yang dilakukan surat kabar Venezuela, El Universal, dengan Alan Woods, pemimpin dan teoritisi IMT (International Marxist Tendency), tidak lama setelah meninggalnya Chavez. (El chavismo según los chavistas, 24 Maret 2013).  Alan Woods dikenal baik oleh almarhuma Chavez, dan telah bertemu dan berdiskusi dengannya dalam beberapa kesempatan. Buku-buku Alan, “Reason in Revolt” dan  “Reformasi atau Revolusi”, telah dibaca oleh Chavez dan dalam berbagai kesempatan dibicarakan dalam pidato-pidatonya.

Berikut adalah wawancara yang dilakukan surat kabar Venezuela, El Universal, dengan Alan Woods, pemimpin dan teoritisi IMT (International Marxist Tendency), tidak lama setelah meninggalnya Chavez. (El chavismo según los chavistas, 24 Maret 2013).  Alan Woods dikenal baik oleh almarhuma Chavez, dan telah bertemu dan berdiskusi dengannya dalam beberapa kesempatan. Buku-buku Alan, “Reason in Revolt” dan  “Reformasi atau Revolusi”, telah dibaca oleh Chavez dan dalam berbagai kesempatan dibicarakan dalam pidato-pidatonya.

Kandidat Bolivarian Nicolas Maduro memenangkan pemilihan presiden 14 April dengan marjin yang tipis. Dengan sudah terhitungnya 99.12% suara, tingkat partisipasi rakyat Venezuela dalam pemilu adalah 78.71%. Maduro menerima 7,505,378 suara (50.66%), dan Capriles 7,270,403 suara (49.07%). Capriles menyatakan bahwa dia tidak menerima hasil ini dan menuntut audit 100%.

Disini Trotsky berbicara mengenai arti persatuan serikat buruh, dan bagaimana adalah tugas kaum buruh revolusioner yang paling maju untuk bergerak masuk ke serikat-serikat reformis guna memenangkan buruh-buruh di sana ke program mereka.

Berikut ini kami sajikan laporan dari Kongres ke-32 dari The Struggle, sebuah organisasi Marxis di Pakistan yang merupakan seksi dari International Marxist Tendency (IMT), yang dihadiri lebih dari 2500 kamerad. Kongres akbar ini menunjukkan kekuatan Marxisme di tengah kegelapan reaksioner rejim Pakistan, dimana gagasan Marx, Engels, Lenin, dan Trotsky dapat dibangun bahkan di tengah situasi yang teramat sulit.

Jam 10 pagi, tanggal 1 Maret 1898, sembilan orang berkumpul di rumah seorang buruh rel-kereta Rumyantsev di sebelah barat kota Minsk. Dengan alasan untuk merayakan hari penamaan istrinya Rumyantsev, mereka berkumpul. Di kamar sebelah, tungku penghangat dinyalakan, bukan karena udara dingin tetapi untuk membakar dokumen-dokumen rahasia bila polisi datang menggrebek.

Alexander III meninggal pada 1 November 1894, dan digantikan oleh anaknya, Nicholas II. Pada bulan Januari setahun kemudian, pada saat pernikahan sang raja yang megah, kaum liberal Zemstvo mengumpulkan keberanian mereka dan mengirim sebuah petisi dalam bentuk ucapan selamat: “Kami sangat berharap kalau suara rakyat akan selalu dapat terdengar di ketinggian singgasana raja.” Nicholas II menjawab dengan sangat tajam: “Saya sangat senang melihat perwakilan-perwakilan dari semua kelas berkumpul untuk menyatakan kesetiaan mereka. Saya percaya akan ketulusan dari sentimen kesetiaan tersebut, yang memang adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap penduduk Rusia. Tetapi saya tahu bahwa

...

Teori perkembangan tergabungkan dan tak-berimbang Marxis menemukan ekspresinya yang paling sempurna di dalam relasi-relasi sosial Rusia yang teramat kompleks pada peralihan abad ke-20. Bersandingkan dengan mode kehidupan feodal, semi-feodal, dan bahkan pra-feodal, muncul pabrik-pabrik yang paling moderen, yang dibangun dengan kapital Prancis dan Inggris dengan teknologi yang paling muktahir.

Berikut ini adalah dokumen perspektif politik dunia 2012 yang disetujui oleh Kongres Dunia Tendensi Marxis Internasional (IMT) pada Agustus 2012